Jumat, 01 April 2011

Janji Suci

Janji hanya sekedar janji,
namun tidaklah mudah menepati,
Janji kosong yang tersembunyi,
maksud baik, namun tidak terealisasi,
Semoga ini bukan janji tanpa arti,
Kalimat penuh hikmah diantara janji suci,
Aku hanya mohon pada-Mu Robbi,
Robbi, kabulkanlah apa yang aku nanti.

Bagiku yang menanti janji,
Janji suci nan berarti bagi hidup ini,
Ada kalimat suci dari janji,
Sejak ku minta dia kembali,
Tidak lah janji itu akan kembali,
“Melainkan” Janji itu atas kehendak-Robbi
Robbi, aku tunggu janji suci.

Terulang kembali,
Untaian kalimat janji,
Bukanlah kalimat janji jika tanpa arti,
Karena semua tersembunyi dibalik arti,
Mudahkanlah aku memahami janji suci,
Karena tak semua orang mengerti janji suci,
“Mengerti” Melainkan atas kehendak-Mu Robbi,
Robbi, bukahlah tirai janji itu, hingga aku memahami.

“Janji” yang pergi dan kembali,
Bukan maksudku untuk memenuhi kehendak ini,
Bukankah janji itu akan datang kembali?,
Aku sudah menanti dikala janji itu pergi,
Kini janji itu akan kembali,
Aku sudah cukup lama menanti,
Akan kah dia pergi kembali?
Robbi, tengguhkanlah pada hati yang suci,

Dikala janji suci itu kembali,
Aku berjanji dengan janji yang ku perbaharui
Suatu saat nanti janji itu akan aku ikat rapi,
Sehingga janji itu terikat di akad yang suci,
Ijinkan aku berjalan di antara janji suci ini,
Semoga janji ini adalah janji-Mu Robbi,
Robbi, aku sudah merindukan ikatan suci.

Hanya Engkau tujuan hidupku ya Robbi,
Hanya ridho-Mu yang aku cari ya Robbi,
Hanya cinta-Mu yang aku rindukan ya Robbi,
Jadikanlah cintaku padanya sebagai wasilah cintaku pada-Mu ya Robbi.

Oleh: Fathurrahman al-Katitanji
Selasa, 22 Maret 2011, Pukul 13:10 WIB
Di bawah Naungan Kubah Emas,
Jakal Km 14,5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar